Selasa, 24 Mei 2011

Somalia

Somalia (bahasa Somali: Soomaaliya; bahasa Arab: ﻝﺎﻣﻮﺼﻟﺍ, As-Sumal), dahulu bernama Republik Demokratik
Somali, adalah sebuah negara
yang terletak di Tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Kenya di barat daya, Teluk Aden dan Yaman di utara, Samudra Hindia di sebelah timur, dan Ethiopia di sebelah barat. Politik Abdullahi Yusuf Ahmed Somalia tidak memiliki
pemerintah nasional yang
efektif. Di barat laut, ada
pemisahan Republik Somaliland. Di bagian lain terdapat beberapa
warlord, yaitu Puntland dan Somalia Barat Daya. Pemerintahan yang diakui dunia
internasional adalah
"Pemerintahan Transisi Nasional",
awalnya dikepalai oleh
Abdulkassim Salat Hassan, yang
mengontrol hanya sebagian dari Mogadishu, ibu kota Somalia. Pada 10 Oktober 2004 Perdana Menteri Somalia terpilih Abdullahi Yusuf, presiden Puntland, menjadi presiden berikut. Karena
kekacauan di Mogadishu,
pemilihan diadakan di pusat olah
raga di Nairobi, Kenya. Yusuf terpilih Presiden transisional oleh
parlemen transisional Somalia. Ia
memenangkan 189 dari 275
suara dari parlemen. Sesi
parlemen juga diadakan di
negara tetangga Kenya. Pemerintahannya diakui oleh
banyak negara Barat sebagai
penguasa legal negara tersebut,
meskipun otoritas aktualnya
dipertanyakan. Banyak organisasi politik kecil
berdasarkan klan, lainnya
mencari politik yang bebas-
marga (seperti Front Somali
Bersatu). Banyak yang
terbentuk sejak pemilihan presiden baru. Sejarah Reruntuhan Kesultanan Adal di Zeila. Tanah Somalia terkenal sebagai
“Tanah Aromatik” pada zaman Mesir kuno. Namun bangsa
Somalia meyakini bahwa nenek
moyang mereka sekarang
adalah orang-orang Arab yang
bermigrasi ke wilayah Somalia
pada abad ke-7 pada masa penyebaran agama Islam sedang
gencar-gencarnya dilakukan
oleh orang-orang Arab muslim.
Sebagian besar dari mereka
menetap dan berasimilasi dengan
penduduk nomadik setempat yang akhirnya melahirkan
bangsa Somalia kini. Sejarah
modern Somalia dapat ditarik
dari masa kolonialisasi Inggris
dan Italia pada pertengahan
tahun 1880-an. Daerah Zeila, Berbera diperintah oleh Inggris
sebagai Somaliland Inggris dari
tahun 1880-an sampai tahun
1960, sedangkan di wilayah
selatan terdapat Somaliland
Italia, setelah Perang Dunia II, Somalia menjadi wilayah
perwalian PBB dan akhirnya
mendapatkan kemerdekaannya
pada tahun 1960 dengan nama
Republik Somalia. Republic
Somalia merupakan sebuah negara demokrasi parlementer
sampai tahun 1969 sebelum
akhirnya angkatan bersenjata
mengambil tampuk kepemimpinan
dan menjadikan Somalia sebagai
negara sosialis dengan nama Republik Demokratik Somalia.
Undang-undang dasarnya baru
disahkan pada 1979 dan
pemilihan umum telah dilakukan
untuk memilih Majelis Rakyat.
Selain itu, Somalia juga memiliki majelis hukum yang biasa dan
yang berdasarkan syariah Islam.
Somalia memiliki enam wilayah
administratif yang meliputi
Mijirtein, Mudugh, Benadir, Hiran,
Juba Atas dan Juba Bawah. Somalia sekarang dipimpin oleh
presiden dan perdana menteri,
yakni presiden Sharif Ahmed dan
perdana menteri Omar Ali. Pada tahun 1977 Somalia
sempat terlibat konflik dengan
Ethiopia karena Somalia
menginginkan wilayah Ogaden
yang secara tradisional
merupakan wilayah Somalia karena banyak sekali suku-suku
Somalia yang menetap disana.
Dengan bantuan Uni Soviet,
Ethiopia berhasil
mempertahankan wilayah itu
dan menyebabkan lebih dari 1.000.000 keluarga mengungsi ke
Somalia. Hal ini menimbulkan
masalah pengungsi yang sangat
besar di Somalia. Somalia sendiri
memiliki jumlah tentara yang
sangat kecil, karena negeri ini selalu dilanda konflik dan perang
saudara yang berkepanjangan
dan juga masalah perompakan
yang belakangan menjadi sangat
marak di wilayah laut Somalia. Geografis Kuda di dataran Dhahar. Somalia terletak dari 12` LU
sampai 39` LS dan dari 41` BT
sampai ke 51` BT. Pesisir sebelah
utaranya menghadap ke Teluk
Aden dan pesisir sebelah
timurnya menghadap ke Samudra Hindia. Negara yang
berbatasan dengannya adalah
Kenya, Djibouti, dan Ethiopia.
Wilayahnya seluas 637.657 km2,
sedikit lebih luas dari wilayah
Prancis. Somalia beriklim tropis kering dengan curah hujan
tahunan yang kurang dari 50
cm. Wilayah Somalia sebagian
besarnya adalah wilayah
setengah gurun yang gersang,
walaupun masih terdapat pegunungan dan wilayah
dataran rendah di bagian
tenggaranya. Somalia memiliki
garis pantai sekitar 2.600 km,
tetapi karena adanya karang
pelintang di lepas pantainya, maka pasokan bahan-bahan
impor agak terhambat. Somalia
memiliki tiga sungai utama yaitu
sungai Nagal di utara, sungai
Shibeli di tengah dan sungai
Giuba di selatan. Untuk dua yang disebutkan terakhir,
wilayah yang dilalui oleh aliran
sungainya selalu subur karena
tiap tahunnya sungai ini selalu
berair. Di banyak wilayah, tanah
Somalia ditumbuhi dengan
semak-semak dan rumput-
rumputan, terutama di bagian
selatan. Tumbuhan yang
tersebar di seluruh wilayahnya adalah pohon baobab dan
akasia, dan masih banyak jenis-
jenis pohon lainnya. Kekayaan
fauna yang dimiliki oleh Somalia
antara lain adalah antilop,
gajah, singa, macan tutul, cheetah, kuda nil, dan penyu.
Somalia juga merupakan tempat
berkumpulnya spesies burung
paling indah di Afrika, selain itu
Somalia juga merupakan negeri
yang kaya dengan spesies ikan hiu dan ikan tuna. Kehidupan Sosial Foto seorang gadis Somalia. Mayoritas penduduk Somalia
adalah suku Somali (mencapai
98,3%) orang-orang Somali
adalah keturunan orang Kushit
Timur. Suku ini terbagi ke dalam
sejumlah kelompok diantaranya adalah: Dir, Isaq, Hawiye, Darod,
Digil, dan Rahanwin. Kelompok-
kelompok ini terbagi lagi
kedalam sejumlah kelompok lain
yang lebih kecil. Beberapa
kelompok merupakan suku pengembara. Walaupun termasuk
ke dalam suatu kelompok besar
dalam sejarahnya sering kali
tercatat pertentangan antar
suku. Ketidakharmonisan ini
antara lain disebabkan oleh perebutan kekuasaan air, dan
daerah penggembalaan.
Penduduknya antara lain: orang
Arab (1,2%), Bantu (0,4%) dan
lain-lain (0,1%). Bangsa asing
yang tinggal di negeri ini adalah orang-orang Eropa terutama
Italia, Pakistan dan India.
Penduduk Somalia lebih banyak
menghuni daerah selatan. Dua
per tiga penduduk tinggal di
pedesaan. Di daerah perkotaan kota yang paling padat adalah
Mogadishu (700.000, 1985)
kota-kota padat lainnya adalah:
Hargeysa, Kismaayo, Berbera,
dan Marca. Penduduk Somalia
menurut catatan tahun 2005 berjumlah sekitar 8.000.000
orang. Bangsa Somalia yang
tinggal di republik ini mempunyai
hubungan yang erat dengan
bangsa Somalia yang hidup di
negara tetangganya Ethiopia, Kenya dan Djibouti. Banyak
bangsa Somalia yang bermukim
di ketiga negara itu berharap
bahwa kelak mereka itu akan
dipersatukan ke dalam Republik
Somalia. Meskipun penampilan fisik bangsa Somalia beragam
(ada yang pendek, tinggi,
berkulit hitam, atau berkulit
kuning) ciri khas bangsa somalia
adalah berkulit hitam, bermata
hitam yang berbentuk buah persik, serta berambut lebat
dan keriting. Para pria dan anak
lelaki di daerah perkotaan
berpakaian gaya Barat, tetapi
pemuda dan kebanyakan pria di
daerah pedesaan mengenakan futa atau jubah tradisional.
Kaum wanita dan para gadis
mengenakan sarung yang dibuat
dari kain berwarna-warni yang
bermeter-meter panjangnya,
dililitkan ke tubuh dan diikatkan pada bahu kanan sehingga bahu
kiri tetap terbuka. Di kota
besar serta daerah pedalaman,
para wanita menggendong bayi
mereka di punggung dengan
memakai selendang. Para wanita dan gadis mengenakan
kerudung, sedangkan anak laki-
laki mengenakan sorban atau
kopiah muslim yang terbuat dari
bahan tenunan atau sulaman. Karena demikian banyaknya
penduduk yang hidup
berpindah-pindah sepanjang
tahun, maka hanya sedikit anak
lelaki dan perempuan mereka
yang tinggal di pemukiman tetap dan bersekolah secara teratur.
Di Mogadishu terdapat sebuah
universitas, sedangkan di
berbagai kota lainnya di seluruh
negeri terdapat sekolah dasar
dan sekolah kejuruan serta sejumlah sekolah menengah. Somalia tidak memiliki jalur
kereta api, dan penduduknya
biasa menggunakan kendaraan
mobil atau kadang-kadang unta
sebagai alat transportasi utama.
Hal inilah yang menjadi penghambat arus ekonomi
Somalia. Meskipun begitu,
penyelenggaraan penerbangan
udara diselenggarakan oleh
Somalian Airlines. Tingkat kesehatan di Somalia
termasuk kecil dan ini
menyebabkan penduduknya
rentan terkena penyakit
sehingga WHO dan juga UNICEF
sering memberikan bantuan untuk menangani wabah
penyakit di Somalia. Ekonomi Walaupun terdapat sejumlah
perusahaan, perekonomian
Somalia dikendalikan secara dan
perusahaan-perusahaan milik
negara memegang peranan
utama. Nasionalisasi sejumlah perusahaan asing dilakukan
pada tahun 1970. Pada tahun
1970-an Somalia mengalami
kesulitan ekonomi akibat
kemarau panjang dan
keberadaan ribuan pengungsi dari Ethiopia. Keadaan tanah
yang tandus, curah hujan yang
sedikit, sumber daya alam yang
terbatas dan cara-cara
berproduksi yang masih
tradisional menyebabkan perekonomian Somalia tidak
dapat berkembang dengan baik.
Walaupun sejumlah kemajuan
ekonomi diperoleh sejak tahun
1950, namun hingga kini Somalia
tetap tidak dapat melepaskan diri dari bantuan negara-negara
lain terutama Amerika Serikat
dan Italia. Ternak hidup merupakan
komoditas eksport Somalia yang
terbesar tahun 1984, komoditi
ini mencapai 59,6 % dari nilai
ekspornya yang berjumlah So.Sh
1.273.800.000. Ekspor lainya adalah pisang 7,9% dan kulit
serta bulu binatang. Barang-
barang eskpor ini ditujukan ke
Arab Saudi, Italia, R.R. Cina.
Sedangkan impornya yang
bernilai So.Sh 5,135 milyar mencakup bahan makanan, alat-
alat transportasi, mesin-mesin,
bahan-bahan mentah
perpabrikan, minyak bumi,
minuman keras, tembakau,
barang-barang kimia, pakaian dan sepatu. Barang-barang
impor ini didatangkan dari Italia,
Amerika Serikat, Jerman,
Perancis, Inggris, Kenya,
Thailand, Jepang, Singapura dan
R.R. Cina. Jenis bahan tambang yang
terdapat di somalia antara lain:
minyak bumi, bijih besi, gips,
mangan, dan uranium. Bahan
mineral lainya adalah garam,
batuan gamping dan pasir. Daerah Alti Giuba dan Bur
Hacaba menghasilkan biji besi
sedangkan di dearah Mudugh
ditambang Uranium. Negeri ini hanya terbatas pada
pengolahan hasil pertanian,
peternakan, dan perikanan.
Selain itu terdapat industri
tekstil, pengilangan minyak,
sabun, pakaian dan percetakan. Daerah industri terpusat di
Kismaayo dan Ras Korsh. Sektor pertanian khususnya
peternakan merupakan tulang
punggung ekonomi somalia.
Sektor ini menyerap 80%
tenaga kerja. Ladang
penggembalaan mencapai 65,2% dari seluruh luas Somalia. Daerah
penggembalaan tersebar di
lembah-lembah sungai Giuba dan
sungai Shebela. Pada tahun
1985 jumlah ternak hidup di
negeri ini adalah 18,5 juta ekor biri-biri, 11,1 juta ekor kambing,
6 juta ekor unta dan 4,4 juta
ekor sapi. Tanah pertanian di
Somalia hanya berjumlah 1.,7%
dari luas wilayahnya. Kegiatan
pertanian dilakukan di daearah yang mendapat curah hujan
yang cukup tinggi misalnya di
Benadir. Hasil pertanian antara
lain padi, sorgum, jagung,
pisang, tebu, kapas, kacang-
kacangan, sayur mayur dan buah-buahan. Hasil pertanian
terutama digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pangan
dalam negeri kecuali pisang yang
hasilnya cukup banyak hingga
dapat di ekspor. Kegiatan ekonomi lain yang terdapat di
Somalia adalah kehutanan dan
perikanan. Daerah hutan Somalia
mencapai 14,3% dari wilayahnya
dan pada tahun 1985 dihasilkan
4,435 m3 kayu bulat. Pada tahun yang sama sektor
pertanian juga menghasilkan
16.100 metrik ton tangkapan.
Hasil dari kedua sektor ini
diutamakan untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri. Kebudayaan Perayaan Idul Fitri di Mogadishu (2006).. Mayoritas penduduk Somalia
menganut agama Islam yang
merupakan agama resmi negara.
Pada tahun 1980, hanya 0,1%
penduduk yang menganut
agama Kristen dan 0,1% yang memeluk agama yang lain. Bahasa Somali dan Bahasa Arab
merupakan Bahasa resmi
negara. Bahasa Somali termasuk
dalam rumpun bahasa Kushit. Di
antara penduduk juga
digunakan bahasa Italia dan Inggris. Kaena bagian utara
republik ini dahulunya diperintah
oleh Inggris, sedangkan sebelah
selatan oleh Italia, maka bahasa
Inggris, Italia dan Arab
merupakan ragam bahasa tulisan nasional. Bahasa Somalia
digunakan di seluruh negeri,
tetapi sampai kini belum ada
ragam tulisnya yang resmi. Akan
tetapi pada tahun 1974 suatu
ragam bahasa tulisan Somalia yang seragam telah diterapkan
oleh pemerintah dan usaha
untuk mengajarkannya kepada
penduduk telah dimulai. Penduduk Somalia memiliki tradisi
mendongeng yang besar.
Berbagai legenda dan lagu telah
diturunkan dari mulut ke mulut
dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Sebagian besar sejarah bangsa ini terekam
dalam sajak-sajak yang tidak
pernah ditulis. Karena agama
Islam mengharamkan reproduksi
figur manusia dalam bentuk
karya seni, berlainan dengan berbagai bangsa Afrika lainya,
bangsa Somalia tidak membuat
topeng. Desain yang mereka
pergunakan untuk menghias
adalah tanah liat, keranjang
anyaman, piring kayu, sisir, sendok, dan benda-benda
lainnya berupa figur dan garis
geometris. Akhir-akhir ini
perangko Somalia banyak
mendapat pujian di kalangan
internasional karena keindahannya yang luar biasa.